[lihat.co.id] - Ruhut Sitompol selalu memiliki amunisi untuk menyerang Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi). Anggota DPR itu mengaku pesimis Jokowi mampu mengatasi sejumlah penyakit kronis Ibu Kota.
Ketika Jokowi blusukan, Ruhut menilai itu hanyalah pencitraan. Dia mengingatkan agar warga tidak mudah terbius oleh gaya kepemimpinan seperti itu. "Rakyat harus lebih cerdas, jangan pilih orang karena pencitraan," tegas Ruhut.
Kini, Ruhut juga sudah mencak-mencak melihat kondisi Jakarta. Menurutnya, setelah di pimpin Jokowi tidak ada perkembangan, tetapi justru banjir dan macet di Jakarta semakin parah.
Ruhut semakin keras melancarkan kritik ketika hasil survei berbagai lembaga menempatkan Jokowi sebagai calon presiden paling potensial. Belum juga jadi kenyataan, Ruhut sudah menegaskan Jokowi belum level jadi capres.
Berikut lima caci maki Ruhut untuk Jokowi yang dikutip dari Merdeka:
Ketika Jokowi blusukan, Ruhut menilai itu hanyalah pencitraan. Dia mengingatkan agar warga tidak mudah terbius oleh gaya kepemimpinan seperti itu. "Rakyat harus lebih cerdas, jangan pilih orang karena pencitraan," tegas Ruhut.
Kini, Ruhut juga sudah mencak-mencak melihat kondisi Jakarta. Menurutnya, setelah di pimpin Jokowi tidak ada perkembangan, tetapi justru banjir dan macet di Jakarta semakin parah.
Ruhut semakin keras melancarkan kritik ketika hasil survei berbagai lembaga menempatkan Jokowi sebagai calon presiden paling potensial. Belum juga jadi kenyataan, Ruhut sudah menegaskan Jokowi belum level jadi capres.
Berikut lima caci maki Ruhut untuk Jokowi yang dikutip dari Merdeka:
1. Jakarta makin amburadul di tangan Jokowi
[lihat.co.id] - Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul menilai kondisi Jakarta di bawah kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) belum menunjukkan perbaikan. Bahkan, Ruhut menilai Ibu kota justru semakin semrawut.
"Sekarang saja sudah amburadul, banjir dan macet makin gila," kata Ruhut kepada merdeka.com, Minggu (19/5).
Ruhut juga mengkritik gaya Jokowi yang gemar blusukan ke kampung-kampung. Menurutnya, untuk mengatasi seabrek masalah, harusnya Jokowi bersama dengan wakilnya Basuki T Purnama lebih memutar otak.
"Tidak cukup blusukan, datang temui rakyat yang susah. Kerja di belakang meja, buat strategi," kata anggota DPR itu.
2. Jokowi hanya pencitraan saja
[lihat.co.id] - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo gemar blusukan ke kampung-kampung. Jokowi juga melakukan sidak ke kantor kelurahan dan kecamatan untuk meninjau langsung para lurah dan camat bekerja.
Ketua DPP Bidang Kominfo Partai Demokrat Ruhut Sitompul menilai apa yang dilakukan Jokowi hanyalah pencitraan saja.
"Pencitraan saja, kasihan Jakarta. Kita tunggu 1 tahun nanti, kita tunggu tanda-tandanya," kata Ruhut saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Rabu (24/10).
3. Bisa teler urus Jakarta
[lihat.co.id] - Politikus Demokrat Ruhut Sitompul selalu membandingkan kepemimpinan mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dengan Jokowi. Menurutnya, Fauzi Bowo yang ahlinya Jakarta saja pusing mikir Jakarta, apalagi Jokowi.
"Ahlinya saja pusing, apalagi bukan ahlinya, bisa teler itu. Biarkan saja dulu kita tunggu buktinya," ketus anggota Komisi III DPR Ruhut kepada merdeka.com, Rabu (24/10).
Ruhut membandingkan kepemimpinan Mantan Gubernur Jakarta Fauzi Bowo dengan Jokowi yang berasal dari daerah. Menurutnya, persoalan dan masalah Jakarta tentunya lebih paham Fauzi Bowo jika dibandingkan dengan Jokowi.
4. Tak pantas jadi gubernur
[lihat.co.id] - Melihat rekam jejak Joko Widodo, Ruhut Sitompul sebenarnya belum layak duduk sebagai gubernur DKI. Menurutnya, Jokowi bisa menang karena warga terpengaruh oleh pencitraan Jokowi yang dibangun melalui media.
"Ada tidak track recordnya, jadi gubernur saja tidak pantas," kata Ruhut.
5. Pedagang mebel tak level jadi capres
[lihat.co.id] - Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul menanggapi sinis berbagai hasil lembaga survei yang menempatkan Joko Widodo sebagai calon presiden potensial. Ruhut menilai belum waktunya gubernur DKI itu memimpin republik ini.
"Pedagang mebel mau jadi calon presiden, belum levelnya. Memang mudah jadi presiden? Aku tidak mau bodohi rakyat, aku mau cerdaskan rakyat," kata Ruhut kepada merdeka.com, Minggu (19/5).
Anggota Komisi III DPR meminta kepada seluruh rakyat Indonesia agar benar-benar memperhatikan rekam jejak calon presiden. Dengan tegas Ruhut mengatakan jika Jokowi bukanlah sosok yang pantas jadi presiden.
"Aku tidak dukung. Aku mau pimpinan negara punya track record cerdas, bersih. Tapi jangan dia (Jokowi). Rakyat harus lebih cerdas, jangan pilih orang karena pencitraan," tegas Ruhut.